Selasa, 12 November 2024

PKL RSUD Temanggung

Kegiatan PKL RSUD Temanggung

Praktik Kerja Lapangan (PKL) di RSUD Temanggung menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan mereka di bidang kesehatan gigi dan mulut. Dalam kegiatan ini, peserta PKL memperoleh pengalaman langsung tentang penanganan pasien di berbagai aspek kesehatan gigi dan mulut, dengan fokus pada pelayanan, edukasi, serta pencegahan penyakit gigi.

 1. Poliklinik Gigi

Poliklinik gigi di RSUD Temanggung merupakan pusat utama tempat peserta PKL mempelajari penanganan pasien. Dalam poliklinik ini, peserta dibimbing oleh tenaga medis profesional untuk melakukan berbagai prosedur, seperti pembersihan karang gigi, perawatan gigi berlubang, pencabutan gigi, serta konsultasi kesehatan gigi. "Penanganan kasus sehari-hari dan etika pelayanan adalah bagian penting dalam pembelajaran peserta PKL" (Rahayu & Wulandari, 2019). Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung terdapat 3 ruangan pelayanan gigi. yang pertama ada poliklinik gigi umum, poliklinik spesialis gigi anak, dan poliklinik bedah mulut.


Gambar 1. Mahasiswa PKL RS

Poliklinik gigi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung, Jawa Tengah, melayani pasien dengan beberapa dokter gigi, yaitu:

  • drg. Asrofi, Senin, Rabu, dan Jumat, pukul 09.00 WIB hingga selesai
  • drg. Sukron Tajudin, Selasa, Kamis, dan Sabtu, pukul 09.00 WIB hingga selesai
  • drg. Sekar Tadji, MD. Sc, Sp.KGA, di Klinik Gigi Anak, Senin hingga Sabtu, pukul 09.00 WIB hingga selesai

Untuk mendaftar di poliklinik gigi RSUD Temanggung, Anda bisa:

  • Mengambil nomor urut di mesin anjungan pada hari periksa
  • Mendaftar secara online di portal rsudramah.temanggungkab.go.id atau aplikasi RSUD TEMANGGUNG RAMAH 
  • Menelepon ke line 190 pada Senin hingga Sabtu, pukul 09.00–12.00 WIB 
  • Pendaftaran online bisa dilakukan mulai H-7 hingga H-2 sebelum hari periksa. Pasien yang mendaftar online akan mendapatkan notifikasi melalui WhatsApp. Notifikasi ini berisi instruksi untuk membawa bukti pendaftaran online pada hari pemeriksaan.

2. Pendidikan Kesehatan Gigi (PKG)

Pendidikan Kesehatan Gigi (PKG) menjadi salah satu kegiatan penting dalam upaya pencegahan masalah gigi di masyarakat. Peserta PKL diajarkan untuk memberikan edukasi kepada pasien dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut dan diet sehat yang mendukung kesehatan gigi. Selain itu, peserta belajar membuat materi edukasi dalam bentuk leaflet atau poster yang akan disebarkan sebagai promosi kesehatan (Susanto, 2021).

Gambar 2. Pendidikan Kesehatan Gigi (PKG)

 3. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi

Komunikasi yang efektif sangat penting dalam bidang kesehatan, termasuk keperawatan gigi. Dalam kegiatan ini, peserta PKL diajarkan keterampilan komunikasi, seperti cara menyampaikan informasi kepada pasien tentang perawatan yang akan dilakukan, memberikan edukasi dengan bahasa yang mudah dipahami, dan mendengarkan keluhan pasien dengan empati (Hapsari, 2020). Komunikasi yang baik akan meningkatkan pemahaman pasien tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

 

 4. Pengendalian Infeksi Silang (PIS)

Pengendalian Infeksi Silang (PIS) adalah upaya penting dalam mencegah penularan penyakit di fasilitas kesehatan. Peserta PKL dilatih untuk mengikuti protokol kesehatan, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan sterilisasi alat. "PIS bertujuan untuk menjaga keselamatan pasien dan tenaga kesehatan dengan menerapkan standar kebersihan yang ketat" (Rahayu & Wulandari, 2019).

 

 5. Dental Asisten

Peran dental asisten sangat penting dalam mendukung kinerja dokter gigi di RSUD Temanggung. Peserta PKL dilatih untuk membantu prosedur perawatan gigi, mulai dari persiapan alat hingga membantu dokter gigi dalam prosedur tertentu. "Pengalaman sebagai dental asisten memberikan pemahaman pada peserta PKL tentang pentingnya peran asisten dalam menjaga kenyamanan pasien" (Susanto, 2021).

 

 6. Preventif Dentistry

Preventif Dentistry atau kedokteran gigi preventif berfokus pada upaya pencegahan masalah gigi sebelum menjadi penyakit serius. Peserta PKL diajarkan program preventif seperti fluoridasi, pemberian sealant pada gigi anak, serta pembersihan karang gigi. "Preventif dentistry bertujuan untuk mengurangi angka kejadian karies melalui intervensi dini dan edukasi yang efektif" (Hapsari, 2020).

 

Kesimpulan

Kegiatan PKL di RSUD Temanggung memberikan pengalaman berharga bagi peserta dalam memahami berbagai aspek kesehatan gigi, mulai dari layanan klinis hingga upaya pencegahan. Dengan pembelajaran ini, diharapkan peserta PKL dapat mengembangkan keterampilan yang berguna di masa depan dan membantu meningkatkan kesehatan gigi masyarakat.

 

 Gambar 3. Bimbingan PKL RS

 

Daftar Pustaka

1. Hapsari, D. (2020). Komunikasi Efektif dalam Keperawatan Gigi: Pendekatan dan Implementasi di Praktik Lapangan. Jakarta: Pustaka Kesehatan.

2. Rahayu, S., & Wulandari, M. (2019). Panduan Praktik Kerja Lapangan dalam Poliklinik Gigi. Bandung: Medika Publisher.

3. Susanto, A. (2021). Pendidikan Kesehatan Gigi: Upaya Preventif dalam Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mengenal Puskesmas Plamongan Sari dan Pelayanan Kesehatannya

UPTD Puskesmas Plamongansari adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran penting dalam penyediaan layanan kesehatan dasar. Puskesmas ini berfokus pada pencegahan, pengobatan, serta pemeliharaan kesehatan untuk masyarakat di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk memastikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, Puskesmas Plamongansari menerapkan alur pelayanan yang jelas dan terstruktur. Berikut ini adalah alur pelayanan di UPTD Puskesmas Plamongansari yang dapat dijadikan panduan bagi masyarakat.

1. Pendaftaran Pasien

Langkah pertama dalam mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Plamongansari adalah proses pendaftaran. Pasien datang ke puskesmas untuk mengisi formulir pendaftaran yang berisi data pribadi seperti nama, alamat, usia, serta keluhan kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir, Puskesmas ini juga mulai menyediakan sistem pendaftaran online untuk memudahkan pasien yang ingin mendaftar sebelumnya. 

Pada tahap ini, pasien juga dapat mencatatkan keluhan atau riwayat penyakit yang mereka alami. "Pendaftaran yang cepat dan mudah akan memberikan kenyamanan bagi pasien, sehingga mereka dapat segera mendapatkan perawatan yang dibutuhkan," kata Dr.Ikha , Kepala UPTD Puskesmas Plamongansari, dalam wawancara pada tahun 2024.


2. Screening atau Pemeriksaan Awal

Setelah pendaftaran, pasien akan menjalani pemeriksaan awal oleh tenaga medis, seperti perawat atau dokter umum. Tujuan dari pemeriksaan awal ini adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien secara umum dan mendeteksi potensi penyakit yang diderita. Pemeriksaan awal ini biasanya mencakup pemeriksaan tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, serta keluhan utama pasien.

Gambar 1. Screening atau Pemeriksaan Awal

"Pemeriksaan awal atau screening merupakan langkah penting untuk memastikan pasien mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisinya," ujar Dr. Ikha.


3. Pelayanan Medis

Berdasarkan hasil screening, pasien akan diarahkan untuk mendapatkan pelayanan medis yang sesuai dengan keluhan atau diagnosa sementara. Puskesmas Plamongansari memiliki berbagai jenis pelayanan medis, antara lain:

- Poliklinik Umum dan lansia: Menangani penyakit umum dan keluhan ringan hingga sedang.

- Poliklinik Ibu dan Anak: Untuk pemeriksaan kesehatan ibu hamil, imunisasi anak, serta pemantauan tumbuh kembang anak.

- Poliklinik Gigi: Memberikan layanan perawatan gigi, seperti tambal gigi, cabut gigi, pembersihan gigi, dan perawatan lainnya.

- Poliklinik Kesehatan Jiwa: Melayani pasien dengan masalah kesehatan mental dan memberikan konseling.

Gambar 2. Pelayanan Medis

"Pelayanan yang komprehensif ini bertujuan untuk memastikan seluruh kebutuhan kesehatan masyarakat dapat dipenuhi di satu tempat," jelas Dr. Ikha.


4. Pemberian Obat 

Jika pasien membutuhkan obat, dokter akan memberikan resep yang bisa ditebus di apotek Puskesmas. Puskesmas Plamongansari bekerja sama dengan apotek untuk menyediakan obat dengan harga yang terjangkau. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban biaya pengobatan bagi masyarakat. 


Gambar 3. Pemberian Obat 

"Obat yang diberikan sudah disesuaikan dengan diagnosa medis, dan kami berusaha menjaga ketersediaan obat agar pasien tidak kesulitan dalam mendapatkan perawatan yang dibutuhkan," ungkap Apoteker Puskesmas, Ibu Rina.


5. Tindak Lanjut dan Pemeriksaan Lanjutan

Setelah mendapatkan pengobatan atau perawatan awal, pasien akan dijadwalkan untuk kontrol ulang atau mendapatkan rujukan ke rumah sakit jika diperlukan. Tindak lanjut ini penting untuk memantau perkembangan kondisi pasien dan memastikan kesembuhan. Puskesmas juga mengingatkan pasien untuk mengikuti program-program kesehatan seperti imunisasi atau pemeriksaan berkala.

"Kontrol rutin merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat secara berkelanjutan," tambah Dr. Ikha.


6. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Selain memberikan pelayanan individu, Puskesmas Plamongansari juga memiliki program-program kesehatan masyarakat. Program ini meliputi penyuluhan kesehatan, seperti sosialisasi pola hidup sehat, pencegahan penyakit menular, serta kampanye vaksinasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

"Kami sangat aktif dalam melibatkan masyarakat dalam program-program kesehatan untuk mencegah penyakit sejak dini," ujar Dr. Ikha.


Gambar 4. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

7. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat

Puskesmas Plamongansari juga menyediakan layanan kesehatan darurat 24 jam. Layanan ini meliputi penanganan awal bagi pasien yang mengalami kecelakaan, serangan jantung, stroke, atau kondisi medis lainnya yang membutuhkan penanganan segera. Puskesmas juga memiliki ruang gawat darurat yang dilengkapi dengan peralatan medis dasar untuk memberikan pertolongan pertama sebelum merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih besar jika diperlukan.

Gambar 5. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat

8. Evaluasi dan Kepuasan Pasien 

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Puskesmas Plamongansari rutin melakukan survei kepuasan pasien. Pasien dapat memberikan umpan balik mengenai pengalaman mereka dalam menerima pelayanan kesehatan. Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelayanan yang diberikan, serta untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan setiap pasien merasa puas dengan layanan yang kami berikan," kata Dr. Ikha menutup wawancara.


Penutupan  

Dengan alur pelayanan yang terstruktur dan sistematis, UPTD Puskesmas Plamongansari berusaha memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Dari pendaftaran hingga tindak lanjut, setiap langkah dalam alur pelayanan dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan.

Gambar 6. Puskesmas Plamongansari

Daftar Pustaka:  

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Operasional Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.  

2. Agus (2024). Wawancara Kepala UPTD Puskesmas Plamongansari.  

3. Rina (2024). Wawancara Apoteker Puskesmas Plamongansari.  

4. Depkes RI. (2020). Panduan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Depkes RI.  

Artikel ini menggambarkan alur pelayanan di Puskesmas Plamongansari yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan, sekaligus menunjukkan komitmen Puskesmas dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pelayanan yang terstruktur dan efisien.

Minggu, 25 Agustus 2024

Serba Serbi Pencabutan Gigi Anak oleh Mahasiswa Kesehatan Gigi, Para Orang Tua Harus Tahu!

1. Mengapa Cabut Gigi Anak Diperlukan?

Pertama-tama, penting untuk memahami mengapa pencabutan gigi pada anak diperlukan. Ada beberapa situasi yang mengharuskan gigi anak dicabut, seperti ketika gigi susu mengalami retak, patah, infeksi, atau sebagai persiapan untuk pemasangan kawat gigi. Berdasarkan jurnal penelitian dari World Health Organization, karies gigi adalah alasan utama untuk pencabutan gigi pada anak. Penelitian ini dilakukan di Sardar Begum Dental College dan Rumah Sakit Peshawar untuk mengidentifikasi penyebab pencabutan gigi pada anak-anak hingga usia 17 tahun. 

Penelitian melibatkan 623 anak, terdiri dari 328 anak laki-laki (52,6%) dan 295 anak perempuan (47,3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karies gigi menjadi penyebab utama pencabutan gigi pada 36% kasus, dengan mayoritas gigi yang dicabut adalah gigi geraham pertama. Sebanyak 542 gigi (87%) yang dicabut berasal dari anak-anak berusia 6-12 tahun.

2. Gigi Susu Anak dan Peran Pentingnya

Gigi susu anak memiliki peran penting dalam perkembangan mereka. Gigi susu mulai tumbuh sekitar usia 6 bulan dan sangat penting untuk membantu anak mengunyah makanan, mengembangkan kemampuan berbicara, dan mendukung penampilan fisik mereka. Selain itu, gigi susu juga berfungsi untuk menjaga ruang yang diperlukan bagi gigi permanen yang akan tumbuh di kemudian hari.


3. Waktu Tepat untuk Cabut Gigi Anak

Gigi susu anak idealnya tanggal dengan sendirinya. Menurut drg. Ridwanto, seperti yang disampaikan dalam media Republika, penting untuk mengetahui kapan gigi permanen akan mulai tumbuh, biasanya sekitar usia 6-7 tahun. Pada usia ini, gigi susu biasanya mulai tanggal secara alami seiring dengan penyesuaian pertumbuhan rahang anak.

Namun, ada situasi tertentu yang memerlukan pencabutan gigi susu lebih awal. Orang tua dapat mencabut gigi susu anak sendiri jika anak berusia enam tahun ke atas dan gigi tersebut sudah hampir lepas, atau jika gigi goyang akibat kecelakaan atau penyakit tertentu


4. Proses Cara Cabut Gigi Anak yang Aman dan Nyaman

Sebaiknya, proses pencabutan gigi susu melibatkan partisipasi aktif dari anak. Salah satu caranya adalah dengan meminta anak mendorong gigi yang goyang secara perlahan ke depan dan ke belakang. Pastikan tangan yang digunakan untuk menyentuh gigi selalu bersih sebelum memulai proses ini.

Disini kami Mahasiswa Jurusan Kesehatan gigi juga mempunyai kompentensi untuk Mencabut gigi anak (gigi susu). Sebelumnya kami juga telah mendapat izin dari pihak kampus dan pihak sekolah (SD) untuk melakukan penjaringan pada siswa-siswi SD, setelah itu kami memberikan Surat persetujuan pada orang tua siswa yang terindikasi harus dilakukan pencabutan gigi. Selama tindakan kami diawasi langsung oleh dosen pembimbing (drg dan asisten ahli)

Orang tua juga perlu menyadari bahwa pencabutan gigi susu sebaiknya dilakukan segera setelah gigi mulai goyang, meskipun biasanya ini terjadi pada usia 6-7 tahun. Namun, jika anak sudah melewati usia tersebut dan gigi susu belum tanggal, disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter gigi untuk mengetahui penyebabnya.


5. Cara Cabut Gigi Anak dengan Minim Ketakutan

Penting bagi orang tua untuk membantu anak mengatasi ketakutan mereka terhadap cabut gigi. Anak-anak memang rentan merasa cemas jika diajak untuk mencabut gigi. Bahkan, dalam penelitian dari jurnal kesehatan e-GiGi menyatakan dari 55 sampel yang didapat, sebanyak 50,91% anak-anak mengalami cemas berat jika diajak untuk mencabut giginya.

Lebih lanjut, anak berjenis kelamin perempuan mengalami kecemasan lebih besar daripada anak laki-laki. Penyebab paling umum dari rasa cemas adalah ketakutan terhadap peralatan yang berada di dalam tempat praktik, yang menciptakan ketakutan akan kemungkinan merasakan rasa tidak nyaman.

Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan anak kamu sebelum proses cabut gigi susu. Berbicaralah secara positif tentang kunjungan ke dokter gigi dan beri pengertian kepada anak tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. Ini menjadi cara cabut gigi anak yang ampuh agar si kecil tidak merasa cemas berlebihan. Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan anak kamu sebelum proses cabut gigi susu. Berbicaralah secara positif tentang kunjungan ke dokter gigi dan beri pengertian kepada anak tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. Ini menjadi cara cabut gigi anak yang ampuh agar si kecil tidak merasa cemas berlebihan.